Kamu : "yang, aku mau nanya. kenapa sih kamu bisa sayang sama aku?.
Aku : "harus aku jawab ya?"
Kamu : "iya".
Ini jawabannya.
Aku suka.
Aku sayang.
Aku bisa.
Aku bertahan, denganmu.
semua tidak beralasan.
Aku suka sama kamu itu berjalan sesuai waktu. Entah apa yang aku suka. Ga tau.
Aku sayang sama kamu itu berjalan dengan sendirinya. Entah apa yang bikin aku sayang. Ga tau.
Aku bisa melupakan dia itu karna aku suka dan sayang kamu.
Aku bertahan dengan kamu itu karna cuma kamu yg bisa membuat nama dia hilang.
Cuma itu.
Sederhanakan?
Tidak perlu ada alasan untuk menyayangi seseorang.
Jangan menanyakan pertanyaan yang sama.
Karna aku..
Aku akan memberikan jawaban yang sama.
"Tidak ada alasan untuk bisa sayang kamu"
with love,
SD
My Cappucino
Sabtu, 06 Oktober 2012
Selasa, 18 September 2012
Pergi dan kembali
Malam itu...
Bulan, bintang, dan seluruh penghuni alam berteriak..
Mungkin hanya aku yang merasakan dan kalian tidak, apalagi kamu..
Aku yakin kamu pasti merasakan kegelisahanku.
Aku yakin kamu pasti merasakan kepanikanku.
Kegelisahan menunggu kabarmu.
Kepanikan menunggu kepastianmu.
Aku butuh kamu, saat itu, saat ini, dan seterusnya.
Gitar saja tidak bisa mengalihkan perhatianku dari smartphone ini.
Kegelisahan ini mengandung arti.
Aku sayang padamu. Lebih dan tulus.
Ingat ya, kamu...
Apapun yang aku perbuat itu semata-mata karena aku,
Sayang.
Cemburu.
Peduli.
Dan yang terkahir,
Aku ingin kamu,
Disini. Disampingku.
Kamu pergi.
Kamu kembali.
Aku pergi.
Aku kembali.
KITA pergi dan KITA pasti kembali.
with love,
SD
Bulan, bintang, dan seluruh penghuni alam berteriak..
Mungkin hanya aku yang merasakan dan kalian tidak, apalagi kamu..
Aku yakin kamu pasti merasakan kegelisahanku.
Aku yakin kamu pasti merasakan kepanikanku.
Kegelisahan menunggu kabarmu.
Kepanikan menunggu kepastianmu.
Aku butuh kamu, saat itu, saat ini, dan seterusnya.
Gitar saja tidak bisa mengalihkan perhatianku dari smartphone ini.
Kegelisahan ini mengandung arti.
Aku sayang padamu. Lebih dan tulus.
Ingat ya, kamu...
Apapun yang aku perbuat itu semata-mata karena aku,
Sayang.
Cemburu.
Peduli.
Dan yang terkahir,
Aku ingin kamu,
Disini. Disampingku.
Kamu pergi.
Kamu kembali.
Aku pergi.
Aku kembali.
KITA pergi dan KITA pasti kembali.
with love,
SD
Selasa, 04 September 2012
End of
*i'm calling..*
"halo yang.. bla bla bla.."
*berantem*
"sayang, pulsa kamu yang"
"iya, kalo kamu mau tutup telponnya, tutup aja.. aku ga papa kok"
"halo.. yang.. yang.. yang.. assalamualaikum".
*calling end*
Aku menelponmu..
Rasanya seperti obat.
Rasanya ingin sekali bertemu dan melakukan aktivitas seperti waktu itu.
Namun, aku teringat oleh jarak.
Di tengah perbincangan kita, aku meminta izinmu merestui rencana ku dengan teman-teman.
Namun, yang ku dapat hanya izinmu untuk tetap tinggal.
Aku tau. Sebenernya aku sudah tau jawabanmu.
Terimakasih kamu sudah menjagaku disana.
Jarak bukanlah alasan untuk berhenti menjaga aku. Aku tau.
Keadaan berubah menjadi seperti Indonesia saat masih dijajah.
Ini bagian yang tidak aku suka.
Seperti ada yang menusuk hatiku.
Aku menyadari sesuatu.
Maaf.
Aku Egois.
Aku selalu bercerita dan tidak mendengarmu bercerita.
Aku terlalu bersemangat bercengkrama denganmu.
Hampir satu tahun ini, aku selalu begitu.
Aku minta maaf.
"kenapa kamu ga mau nutup telp?"
Aku diam.
Tidak berani bicara.
Karena aku merindukanmu. Sangat.
Di akhir perbincangan aku hanya bilang, "yaudah kalo kamu mau tutup telponnya.. aku ga papa.."
Aku mengepalkan tanganku dengan kencang.
Menahan suara tangisanku.
Mungkin kamu tau aku sedang menangis.
Tapi aku tidak ingin kamu mendengarku menangis.
Itu sebabnya aku diam.
Bukannya aku tidak ingin bicara.
Bukannya aku tidak ingin mengeluarkan suara.
Tuhan, aku menyesal.
Aku menyesal menerimanya.
Aku menyesal bertemu dengannya.
Aku menyesal mengawali status "kita".
Aku tidak membiarkannya tertawa.
Aku tidak membiarkannya lepas.
Aku tidak membiarkannya bebas.
Aku tidak membiarkannya bercerita.
Aku memberinya luka.
Tuhan, kenapa aku?
Kenapa aku yang Engkau pertemukan dengannya?
Sekarang Tuhan lihatkan apa yang terjadi dengan "kita"?
Aku selalu menyalahkan.
Tapi aku salah.
Kenapa Engkau membiarkan perasaan ini jadi jauh lebih mendalam?
Aku menyayanginya dengan cara yang salah.
Jika benar begitu, maka hapuslah lukanya dengan seseorang pilihanMu.
Aku tidak apa-apa.
Engkau harus menjaganya untukku, Tuhan.
with love,
SD
"halo yang.. bla bla bla.."
*berantem*
"sayang, pulsa kamu yang"
"iya, kalo kamu mau tutup telponnya, tutup aja.. aku ga papa kok"
"halo.. yang.. yang.. yang.. assalamualaikum".
*calling end*
Aku menelponmu..
Rasanya seperti obat.
Rasanya ingin sekali bertemu dan melakukan aktivitas seperti waktu itu.
Namun, aku teringat oleh jarak.
Di tengah perbincangan kita, aku meminta izinmu merestui rencana ku dengan teman-teman.
Namun, yang ku dapat hanya izinmu untuk tetap tinggal.
Aku tau. Sebenernya aku sudah tau jawabanmu.
Terimakasih kamu sudah menjagaku disana.
Jarak bukanlah alasan untuk berhenti menjaga aku. Aku tau.
Keadaan berubah menjadi seperti Indonesia saat masih dijajah.
Ini bagian yang tidak aku suka.
Seperti ada yang menusuk hatiku.
Aku menyadari sesuatu.
Maaf.
Aku Egois.
Aku selalu bercerita dan tidak mendengarmu bercerita.
Aku terlalu bersemangat bercengkrama denganmu.
Hampir satu tahun ini, aku selalu begitu.
Aku minta maaf.
"kenapa kamu ga mau nutup telp?"
Aku diam.
Tidak berani bicara.
Karena aku merindukanmu. Sangat.
Di akhir perbincangan aku hanya bilang, "yaudah kalo kamu mau tutup telponnya.. aku ga papa.."
Aku mengepalkan tanganku dengan kencang.
Menahan suara tangisanku.
Mungkin kamu tau aku sedang menangis.
Tapi aku tidak ingin kamu mendengarku menangis.
Itu sebabnya aku diam.
Bukannya aku tidak ingin bicara.
Bukannya aku tidak ingin mengeluarkan suara.
Tuhan, aku menyesal.
Aku menyesal menerimanya.
Aku menyesal bertemu dengannya.
Aku menyesal mengawali status "kita".
Aku tidak membiarkannya tertawa.
Aku tidak membiarkannya lepas.
Aku tidak membiarkannya bebas.
Aku tidak membiarkannya bercerita.
Aku memberinya luka.
Tuhan, kenapa aku?
Kenapa aku yang Engkau pertemukan dengannya?
Sekarang Tuhan lihatkan apa yang terjadi dengan "kita"?
Aku selalu menyalahkan.
Tapi aku salah.
Kenapa Engkau membiarkan perasaan ini jadi jauh lebih mendalam?
Aku menyayanginya dengan cara yang salah.
Jika benar begitu, maka hapuslah lukanya dengan seseorang pilihanMu.
Aku tidak apa-apa.
Engkau harus menjaganya untukku, Tuhan.
with love,
SD
Minggu, 02 September 2012
Maaf, aku tidak mengangkat telponmu..
Aku berfikir bahwa kita hanya saling mengenal..
Aku berfikir bahwa kita sudah mencoba..
Aku berfikir bahwa kita hilang saat dikuasai ego..
Di depan kamar terdapat sebuah balkon.. Disitulah aku selalu memikirkan tentang kita..
Di pojok aku duduk, melamunkan yang terbaik untukmu, bukan kita..
Saat senja menyadarkan lamunanku, aku tersadar bahwa senjapun bisa berbicara tentang batinku..
Saat bulan tepat di depan mataku, aku hanya bergumam dalam hati "bulan, bisakah kamu menyerupai wajahnya saat berhadapan denganku?" ternyata.. bulan tidak menjawab.
Hari ini, aku sangat merindukanmu.. Aku ingin kamu menyediakan waktu untukku (bukan sejam, dua jam, 3 jam, 12 jam) sebelum aktivitas membunuh waktu kita berdua. Nyatanya? Tidak perlu ku ceritakan.
Hati ini bergejolak kencang dengan berontak. Tidak pernahkah kamu berpikir bahwa waktu kita akan semakin tersita? Maukah kamu menghabiskan waktu satu hari saja untuk membicarakan masa depan kamu dan hubungan ini? Jawabannya tentu tidak.
Aku telah mempersiapkan diri untuk hidup apa adanya tanpa kamu..
Aku telah mempersiapkan diri untuk hidup dengan percaya kamu..
Aku telah mempersiapkan diri untuk dinomorsepuluhkan olehmu..
Aku telah mempersiapkan meskipun ini hanya proses.
Maaf, aku tidak mengangkat telponmu.
Aku tersadar, kamu memang lebih membutuhkan mereka.
Aku tersadar, tidak bisa disampingmu seperti yang kamu harapkan.
Aku tersadar, mereka lebih bisa membuatmu tertawa tanpa beban dipikiran dan pundakmu.
Aku titipkan kamu ke mereka..
Semoga mereka menjagamu dengan baik dan lebih bisa menuntunmu seperti warna merah jambu yang selalu tergenggam.
Aku mengalah bukan untuk kalah.
With Love,
SD
Aku berfikir bahwa kita sudah mencoba..
Aku berfikir bahwa kita hilang saat dikuasai ego..
Di depan kamar terdapat sebuah balkon.. Disitulah aku selalu memikirkan tentang kita..
Di pojok aku duduk, melamunkan yang terbaik untukmu, bukan kita..
Saat senja menyadarkan lamunanku, aku tersadar bahwa senjapun bisa berbicara tentang batinku..
Saat bulan tepat di depan mataku, aku hanya bergumam dalam hati "bulan, bisakah kamu menyerupai wajahnya saat berhadapan denganku?" ternyata.. bulan tidak menjawab.
Hari ini, aku sangat merindukanmu.. Aku ingin kamu menyediakan waktu untukku (bukan sejam, dua jam, 3 jam, 12 jam) sebelum aktivitas membunuh waktu kita berdua. Nyatanya? Tidak perlu ku ceritakan.
Hati ini bergejolak kencang dengan berontak. Tidak pernahkah kamu berpikir bahwa waktu kita akan semakin tersita? Maukah kamu menghabiskan waktu satu hari saja untuk membicarakan masa depan kamu dan hubungan ini? Jawabannya tentu tidak.
Aku telah mempersiapkan diri untuk hidup apa adanya tanpa kamu..
Aku telah mempersiapkan diri untuk hidup dengan percaya kamu..
Aku telah mempersiapkan diri untuk dinomorsepuluhkan olehmu..
Aku telah mempersiapkan meskipun ini hanya proses.
Maaf, aku tidak mengangkat telponmu.
Aku tersadar, kamu memang lebih membutuhkan mereka.
Aku tersadar, tidak bisa disampingmu seperti yang kamu harapkan.
Aku tersadar, mereka lebih bisa membuatmu tertawa tanpa beban dipikiran dan pundakmu.
Aku titipkan kamu ke mereka..
Semoga mereka menjagamu dengan baik dan lebih bisa menuntunmu seperti warna merah jambu yang selalu tergenggam.
Aku mengalah bukan untuk kalah.
With Love,
SD
Sabtu, 30 Juni 2012
KALAH
hey, apa kalian punya sebuah mimpi atau impian? Lalu, apa impian kalian?
Gue mulai merancang impian setelah lulus SMP. Gue udah tau mau bermain di dunia apa dan karier yang bagaimana. Gue berjuang muali dari nol hingga bisa seperti 2 hari kemarin. 2 hari kemarin gue melepas impian gue yang udah gue susun rapi dan menguras banyak tenaga. Gue ga bisa kasih tau apa alasan gue bisa melepas impian yang udah gue bangun dengan susah payah dari SMA hingga mendapat banyak pelajaran.
Orang lain mungkin akan memandang remeh impian gue dan ternyata omongan mereka benar. Gue KALAH. Ga ada satupun orang yang benar-benar mendukung dan menerima kesibukan gue yang disebabkan oleh mimpi gue ini. Sangat sakit rasanya apabila orang yang selalu ada disamping kita sama sekali tidak mendukung apapun yang gue lakukan buat impian gue. Sakitnya melebihi kalo kalian lagi patah hati. Sakitnya melebihi dari seorang anak kecil yang merengek meminta sesuatu kepada orang tuanya. Sakitnya melebihi rasa sakit menahan tumor otak yang sedang menari di"sini". Sakitnya melebihi kecelakaan yang mematahkan tulang hingga mengalirkan darah. Alasannya sangat klasik. Basi.Sangat teramat mematahlan semangat gue untuk mencapai apa yang impikan. Yang dia pikirkan hanya fisik gue, bukan BATIN gue.
"Gue yakin kok Tuhan itu sangat teramat ADIL. Dia akan merasakan apa yang gue rasakan sekarang, saat dia sedang berusaha untuk mewujudkan impiannya, maka disaat itu juga campur tangan Tuhan akan bermain."
To: Dvoice
Gue yakin kalian pasti bisa menampilkan yang terbaik untuk konser besok dan lomba FPS ITB nanti. Maaf, gue mengundurkan diri secara mendadak dan tidak memberikan alasan yang jelas. Jujur dari lubuk hati yang paling dalam, gue sakit banget ga bisa ikut dan menjadi bagian dari perjuangan kalian. Dari awal gue masuk kuliah, kita udh berjuang bareng2 buat membangun rumah kita ini menjadi lebih baik, tapi 2 hari kemarin gue mendadak mengundurkan diri. Kalian harus percaya, walaupun badan gue ga ikut bersama kalian, tapi doa dan jiwa gue selalu ada untuk menyemangati kalian. Jangan pikirkan bagaimana kalian harus menang, tapi pikirkan bagaimana kalian bisa menampilkan yang terbaik. Kalian membawa nama Institusi kita, jadi kalian harus bisa meninggalkan kesan yang baik. Menang atau kalah itu bukan tujuan kita. Tujuan kita hanyalah membangun "rumah" kita ini menjadi istana yang terpandang.
with love,
SD
Gue mulai merancang impian setelah lulus SMP. Gue udah tau mau bermain di dunia apa dan karier yang bagaimana. Gue berjuang muali dari nol hingga bisa seperti 2 hari kemarin. 2 hari kemarin gue melepas impian gue yang udah gue susun rapi dan menguras banyak tenaga. Gue ga bisa kasih tau apa alasan gue bisa melepas impian yang udah gue bangun dengan susah payah dari SMA hingga mendapat banyak pelajaran.
Orang lain mungkin akan memandang remeh impian gue dan ternyata omongan mereka benar. Gue KALAH. Ga ada satupun orang yang benar-benar mendukung dan menerima kesibukan gue yang disebabkan oleh mimpi gue ini. Sangat sakit rasanya apabila orang yang selalu ada disamping kita sama sekali tidak mendukung apapun yang gue lakukan buat impian gue. Sakitnya melebihi kalo kalian lagi patah hati. Sakitnya melebihi dari seorang anak kecil yang merengek meminta sesuatu kepada orang tuanya. Sakitnya melebihi rasa sakit menahan tumor otak yang sedang menari di"sini". Sakitnya melebihi kecelakaan yang mematahkan tulang hingga mengalirkan darah. Alasannya sangat klasik. Basi.Sangat teramat mematahlan semangat gue untuk mencapai apa yang impikan. Yang dia pikirkan hanya fisik gue, bukan BATIN gue.
"Gue yakin kok Tuhan itu sangat teramat ADIL. Dia akan merasakan apa yang gue rasakan sekarang, saat dia sedang berusaha untuk mewujudkan impiannya, maka disaat itu juga campur tangan Tuhan akan bermain."
To: Dvoice
Gue yakin kalian pasti bisa menampilkan yang terbaik untuk konser besok dan lomba FPS ITB nanti. Maaf, gue mengundurkan diri secara mendadak dan tidak memberikan alasan yang jelas. Jujur dari lubuk hati yang paling dalam, gue sakit banget ga bisa ikut dan menjadi bagian dari perjuangan kalian. Dari awal gue masuk kuliah, kita udh berjuang bareng2 buat membangun rumah kita ini menjadi lebih baik, tapi 2 hari kemarin gue mendadak mengundurkan diri. Kalian harus percaya, walaupun badan gue ga ikut bersama kalian, tapi doa dan jiwa gue selalu ada untuk menyemangati kalian. Jangan pikirkan bagaimana kalian harus menang, tapi pikirkan bagaimana kalian bisa menampilkan yang terbaik. Kalian membawa nama Institusi kita, jadi kalian harus bisa meninggalkan kesan yang baik. Menang atau kalah itu bukan tujuan kita. Tujuan kita hanyalah membangun "rumah" kita ini menjadi istana yang terpandang.
with love,
SD
Senin, 18 Juni 2012
bersyukur
Terimakasih Tuhan. Engkau telah mengirimkan dia untukku. Mengirimkan beribu-ribu lebih baik dari seseorang yang dulu hanya bisa membuat tahun 2010-2011 ku hanya ada cerita kelam. Kini dia telah memenangkan hatiku. jagalah impian kita berdua Tuhan. Aamiin.
Senin, 04 Juni 2012
Dear you.
"aku tak ingin merasa paling benar mencintaimu.. aku hanya ingin mencintaimu dengan benar dan cintamu benar untukku.."
aku akan berdiri dijalanku. Mengundurkan diri sebagai tiang dan jembatan tanpa sebab, untukmu.. Bila tiba waktunya, aku akan datang dan menangis di sudut bibirmu karena aku tak pernah bisa sempurna dan hanya maaf yang ku punya. Seharusnya sebagai kita, perpisahan takkan mengubah apapun, karena kau telah memenangi hatiku, begitu juga sebaliknya. Ternyata kata "seharusnya" tak berlaku lagi untuk kita. kini aku tahu, kau yang memilih bergeser dari garisku dan membungkam hilang kenangan itu. akhirnya, tak butuh lagi aku katakan "kembalilah!" karena aku telah kalah. Bahkan sebelum melambaikan kata perpisahan. Katakan tidak untuk KEMBALI!!. Maaf, aku tak berani berjanji. kamu masih disini, didalam nafasku.
Tuhan. Engkau pasti tau apa yang terjadi denganku. Apa benar Kau hanya memberiku waktu 10 tahun lagi? Tuhan taukan bahwa aku belum bisa membahagiakannya? Tuhan tau apa yang sedang terjadi pada hubungan ini. Mengapa Engkau menuliskan skenario yang seperti ini? Jujur, aku masih belum bisa memahami peran ini. Saat ini aku tau dia bosan. Saat ini aku tau dia jenuh. Saat ini aku tau dia tidak menyayangiku seperti dulu. Aku tau Tuhan. Lalu, bagaimana dengan perasaanku? 10 tahun bukan waktu yang lama. 10 tahun akan berlalu cepat. Aku sangat tau perkembangan "sesuatu" yang sedang aku alami. Bisakah Engkau memberi waktu yang lebih lama agar aku bisa mencintainya dengan benar? Jika tidak, bisakah Engkau berjanji padaku untuk tidak membuatnya sedih? Bisakah Engkau berjanji padaku bahwa Engkau akan selalu menjaganya? Dia adalah lelaki yang aku cintai sampai nanti. Aku merindukan suaranya. Aku merindukan nafasnya. Aku merindukan eratan jemarinya. Aku merindukan hangat peluknya. Aku merindukan belaian tangannya. Aku merindukan aliran darahnya. Aku merindukan suara denyut nadinya. Aku merindukan senyumnya. Semua tentangnya adalah nafasku. Semua tentangnya... itu adalah alasan mengapa sampai saat ini aku harus bisa bertahan dan melawan sakitnya "sesuatu" ini. Namun sekarang berbeda. Aku merasa bahwa aku bisa melepaskannya. Secara duniawi au bisa tapi secara batin aku tidak bisa. But i must!. Dia bukan untukku. Aku tidak bisa membuatnya merasa nyaman lagi. Dia harus bisa bahagia bersama dengan wanita lain. Aku sudah melarangnya untuk tidak melakukan ini dan itu. Tapi dimata dia akulah yang egois. Ya, itu benar. Sisa waktu 10 tahun membuatku menjadi sangat egois.
aku katakan padamu kekasihku, "rinduku bukan sejenis parfum yang harumnya bisa menghilang dalam hitungan jam. Bantulah aku untuk tetap bisa mempunyai semangat hidup. Jika tidak bisa kamu penuhi, maka lebih baik bawalah rindu ini sehingga nanti aku bisa memejamkan mata dengan tenang".
Jumat, 18 Mei 2012
wish u were here (avril lavigne)
I can be tough
I can be strong
But with you, it's not like that at all
There's a girl
who gives a shit
behind this wall
You've just walked through it
And I remember, all those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.
I love the way you are
It's who I am, don't have to try hard
We always say, say like it is
And the truth is that I really miss
All those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
http://www.youtube.com/watch?v=hX5RYSe8I40&feature=related
I can be strong
But with you, it's not like that at all
There's a girl
who gives a shit
behind this wall
You've just walked through it
And I remember, all those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.
I love the way you are
It's who I am, don't have to try hard
We always say, say like it is
And the truth is that I really miss
All those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
http://www.youtube.com/watch?v=hX5RYSe8I40&feature=related
Selasa, 15 Mei 2012
segaris curhatan dan seringkas doa
"ku mencintainya.. sungguh mencintainya.. rasa ini sungguh tak wajar, namun ku ingin tetap bersama dia untuk selamanya.."
sepotong lirik lagu milik The Virgin ini sangat menggambarkan perasaan gue saat ini. yang ingin gue lakukan adalah mengucapkan terimakasih kepada salah satu teman gue yang udah ngenalin gue ke dia dan yang kedua mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan karena dia telah mengirimkan seseorang yang lebih dari sebelumnya.
1. Rasa iri dengan teman-temannya.
DIa memiliki seorang teman-teman yang lebih jauh mengenalnya dibandingkan dengan gue. Anehnya, disaat dia sedang kongkow sm teman2nya, gue ngerasa marah, iri, dan kesal. Dia tidak salah bergaul dengan siapapun dan gue juga tidak akan mau melarang dengan siapa dia bergaul, dimana dia bergaul, dan sampai jam berapa dia bergaul. TETAPI, rasa negatif itu selalu datang. terlebih kalau dia kongkow sama teman2nya yang "sati itu". gue ngerasa kalah sama mereka. kenapa? karena mereka telah berhasil menculik dia dari gue. kalo dipikir secara logika sih mereka jauh lebih mengenal dia drpd gue, karena mereka udh berteman lama. IT'S UNFAIR DEWI!!! oke, gue memang ga adil atau egois. itu SANGAT BENAR dan gue SADAR. Mungkin teman2nya yang "satu itu" akan sangat memandang gue dengan pikiran negatif (gue sangat yakin). saat ini gue dalam masa proses untuk menerima kenyataan bahwa DIA BUKAN SEPENUHNYA MILIK GUE.
2. Sifat konyol.
Ada-ada aja emang gaya pacaran jaman sekarang. Gaya pacaran mereka atau cuma gue sm dia aja?. Entah gue atau dia yang akan bertahan dengan sifat buruk masing2 pasangan (gue harap sih dia lebih sabar buat gue hahahahha). Mau tau kenapa sampai saat ini gue sama dia sering berantem? karena sifat dia selalu konyol. Hal itu ngebuat gue jadi manja banget dan ga bisa lepas dr dia. STUPID! Dulu gue pernah berkomitmen bahwa gue ga akan mau lagi mencintai seseorang sedalam samudra. huh! (ntar diselingkuhin lagi?). But, why is my feeling always be different when i met him? perasaan ini salah atau benar?
3. Saling mendukung dan mencintai.
Gue sama dia selalu bersatu disaat keadaan memaksa untuk memberi sebuah duka ataupun suka. Disaat gue dan dia sedang tertawa terbahak-bahak, disaat itu juga kita bisa merasakan kebahagiaan satu sama lain dan menikmati perjalanan asmara kita berdua. Disaat gue dan dia sedang sedih, susah, kecewa, marah, disaat itu juga bahu dan punggung kita berdua menjadi andalan untuk menopang beban kita masing2. Dari situlah gue menyadari indahnya sebuah kesedihan jika gue bisa berbagi dan melihat bukti bahwa kita memang saling mencintai.
Gue selalu berdoa dan berharap agar dia tidak pernah putus asa dalam menghadapi masalah hidup.
"aku yakin bahwa suatu hari nanti, kita berdua bisa membangun sebuah istana dengan dihiasi dengan tangisan , senyuman, dan tertawa bahagia dari anak kecil. Orang tua kita hanya akan duduk manis menikmati semua hasil kerja keras kita yang kita rintih mulai dari nol hingga menjadi bermilyar. aku harap kamu tidak akan pernah menyerah dalam kondisi apapun. I love you.."
sepotong lirik lagu milik The Virgin ini sangat menggambarkan perasaan gue saat ini. yang ingin gue lakukan adalah mengucapkan terimakasih kepada salah satu teman gue yang udah ngenalin gue ke dia dan yang kedua mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan karena dia telah mengirimkan seseorang yang lebih dari sebelumnya.
1. Rasa iri dengan teman-temannya.
DIa memiliki seorang teman-teman yang lebih jauh mengenalnya dibandingkan dengan gue. Anehnya, disaat dia sedang kongkow sm teman2nya, gue ngerasa marah, iri, dan kesal. Dia tidak salah bergaul dengan siapapun dan gue juga tidak akan mau melarang dengan siapa dia bergaul, dimana dia bergaul, dan sampai jam berapa dia bergaul. TETAPI, rasa negatif itu selalu datang. terlebih kalau dia kongkow sama teman2nya yang "sati itu". gue ngerasa kalah sama mereka. kenapa? karena mereka telah berhasil menculik dia dari gue. kalo dipikir secara logika sih mereka jauh lebih mengenal dia drpd gue, karena mereka udh berteman lama. IT'S UNFAIR DEWI!!! oke, gue memang ga adil atau egois. itu SANGAT BENAR dan gue SADAR. Mungkin teman2nya yang "satu itu" akan sangat memandang gue dengan pikiran negatif (gue sangat yakin). saat ini gue dalam masa proses untuk menerima kenyataan bahwa DIA BUKAN SEPENUHNYA MILIK GUE.
2. Sifat konyol.
Ada-ada aja emang gaya pacaran jaman sekarang. Gaya pacaran mereka atau cuma gue sm dia aja?. Entah gue atau dia yang akan bertahan dengan sifat buruk masing2 pasangan (gue harap sih dia lebih sabar buat gue hahahahha). Mau tau kenapa sampai saat ini gue sama dia sering berantem? karena sifat dia selalu konyol. Hal itu ngebuat gue jadi manja banget dan ga bisa lepas dr dia. STUPID! Dulu gue pernah berkomitmen bahwa gue ga akan mau lagi mencintai seseorang sedalam samudra. huh! (ntar diselingkuhin lagi?). But, why is my feeling always be different when i met him? perasaan ini salah atau benar?
3. Saling mendukung dan mencintai.
Gue sama dia selalu bersatu disaat keadaan memaksa untuk memberi sebuah duka ataupun suka. Disaat gue dan dia sedang tertawa terbahak-bahak, disaat itu juga kita bisa merasakan kebahagiaan satu sama lain dan menikmati perjalanan asmara kita berdua. Disaat gue dan dia sedang sedih, susah, kecewa, marah, disaat itu juga bahu dan punggung kita berdua menjadi andalan untuk menopang beban kita masing2. Dari situlah gue menyadari indahnya sebuah kesedihan jika gue bisa berbagi dan melihat bukti bahwa kita memang saling mencintai.
Gue selalu berdoa dan berharap agar dia tidak pernah putus asa dalam menghadapi masalah hidup.
"aku yakin bahwa suatu hari nanti, kita berdua bisa membangun sebuah istana dengan dihiasi dengan tangisan , senyuman, dan tertawa bahagia dari anak kecil. Orang tua kita hanya akan duduk manis menikmati semua hasil kerja keras kita yang kita rintih mulai dari nol hingga menjadi bermilyar. aku harap kamu tidak akan pernah menyerah dalam kondisi apapun. I love you.."
Selasa, 20 Maret 2012
Indah Cintaku
Ku tak melihat dari sisi sempurnamu.
Tak peduli kelemahanmu.
Yang ada aku Jatuh Cinta karena hatimu.
Cintaku tak pernah memandang siapa kamu.
Tak pernah menginginkan kamu lebih dari apa adanya dirimu selalu.
Cintaku terasa sempurna karena hatimu.
Selalu menerima kekuranganku.
Sungguh indah cintaku.
From the deepest of my heart to my beloved man Rollyano Bernando.
with love,
Sakuntala Dewi
Tak peduli kelemahanmu.
Yang ada aku Jatuh Cinta karena hatimu.
Cintaku tak pernah memandang siapa kamu.
Tak pernah menginginkan kamu lebih dari apa adanya dirimu selalu.
Cintaku terasa sempurna karena hatimu.
Selalu menerima kekuranganku.
Sungguh indah cintaku.
From the deepest of my heart to my beloved man Rollyano Bernando.
with love,
Sakuntala Dewi
OURS
Minggu, 19 Februari 2012
Mr. John (anggap saja namanya "john")
Hubungan ini sangat berbeda. Bukan! tapi menjadi berbeda setelah kita melewati suka dan duka bersama.. (itu hanya sebagian). Dia membawa rasa yang nyaman saat berbicara denganku. Dia membawa rasa aman saat memeluk dan menggenggam tanganku. Dia membawa harmoni yang berbeda saat menasehatiku. Dia membawa kesan yang berbeda saat menatap mataku. Kali ini aku percaya dan yakin bahwa aku sudah jatuh cinta. Dia memang bukan orang yang mempunyai materi yg lebih seperti yg aku mau tapi dia mempunyai banyak harta dihatinya. Dia memang bukan orang yg memliki bewok diwajahnya seperti yg aku impikan tapi dia mempunyai bibir yg bisa merubah pemikiranku dengan kata-katanya. Dia memang belom mempunyai penghasilan (kerja) tapi aku percaya suatu saat nanti kata "SUKSES" itu ada digenggaman tangan dan namanya. Aku tidak akan meninggalkannya disaat dia sedang berada dibawah. Dia membutuhkanku bagaimanapun kondisiku.
Aku sebagai wanitanya benar-benar ingin memilikinya. Aku sangat tahu bahwa keserakahan itu sangat tidak baik untuk menghiasi kehidupan, tapi jika aku serakah untuk memilikimu apakah itu tetap dilarang?
Yang berhubungan denganmu, aku tidak bisa mengendalikan keegoisanku. Itulah aku yang sekarang. Aku serakah untuk memilikimu dan menjadi egois agar kamu tetap ada disini.. Mungkin caraku ini salah, aku minta maaf.
Aku sebagai wanitanya benar-benar ingin memilikinya. Aku sangat tahu bahwa keserakahan itu sangat tidak baik untuk menghiasi kehidupan, tapi jika aku serakah untuk memilikimu apakah itu tetap dilarang?
Yang berhubungan denganmu, aku tidak bisa mengendalikan keegoisanku. Itulah aku yang sekarang. Aku serakah untuk memilikimu dan menjadi egois agar kamu tetap ada disini.. Mungkin caraku ini salah, aku minta maaf.
IRI
aku iri.. kepada siapa? kepada mereka..
aku iri dengan orang tua dan adik-adikmu yang bisa melihat dan menyentuhmu kapanpun mereka mau...
aku iri dengan teman-temanmu yang bisa melihat tawa dan sedihmu yang lebih sering bersamamu..
aku iri dengan tempat makan langgananmu yang selalu menyediakan makanan untukmu..
aku iri dengan dompetmu yang selalu kamu bawa kemanapun kamu pergi..
aku iri dengan bajumu yang tidak pernah lepas dari tubuhmu..
aku iri dengan handphonemu yang selalu berhadapan dengan mata dan tanganmu..
aku iri dengan rumahmu yang selalu menjadi tempat berlindung untukmu..
initnya adalah sesingkat apapun waktu, sedetik, semenit, sejam, sebulan, setahun, sewindu, seabad, apapun itu namanya, aku tidak ingin mereka (waktu) menghentikan pertemuan kita..
aku selalu takut untuk bertemu, kenapa? karena setiap kita bertemu aku sangat tidak ingin ada perpisahan. karena setiap kita bertemu, perasaan IRI ini semakin bertambah. entah apapun keadaanmu itu, aku ingin ada disamping kanan, disamping kiri, dan didepanmu. Tapi jika kita tidak bertemu, rasanya aku hanya hidup dengan 1 mata, 1 telinga, 1 tangan, 1 kaki, dan setengah hati. Cerita hidupku rasanya sangat tidak lengkap jika tidak ada jiwa dan ragamu..
Selasa, 14 Februari 2012
pengakuan
sampai sekarang sama sekali tidak mengerti..
sampai kapan tidak mengerti?
haruskah aku berucap baru mengerti?
ketidakpekaanmu sungguh membuatku tidak mengerti..
sekarang aku bicara..
aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan cuy..
aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan john..
aku tidak suka kamu membalas pesanku dengan singkat tanpa alasan..
aku tidak suka kamu menghilang begitu saja..
inilah pengakuanku..
aku selalu sedih bila kamu memanggilku dengan sebutan itu.. aku ini pasanganmu bukan temanmu..
aku selalu resah, gelisah, dan menunggu kabar darimu jika kabarmu menghilang 1 menit saja..
aku selalu ingin membanting handphone dan laptopku jika kamu membalas pesanku dengan singkat seperti "okeh, okeh john, lagi di PS cuy.." sungguh aku merasa tidak ada bedanya dengan temanmu..
kesimpulan..
aku masih seperti anak kecil.. Maaf.
sampai kapan tidak mengerti?
haruskah aku berucap baru mengerti?
ketidakpekaanmu sungguh membuatku tidak mengerti..
sekarang aku bicara..
aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan cuy..
aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan john..
aku tidak suka kamu membalas pesanku dengan singkat tanpa alasan..
aku tidak suka kamu menghilang begitu saja..
inilah pengakuanku..
aku selalu sedih bila kamu memanggilku dengan sebutan itu.. aku ini pasanganmu bukan temanmu..
aku selalu resah, gelisah, dan menunggu kabar darimu jika kabarmu menghilang 1 menit saja..
aku selalu ingin membanting handphone dan laptopku jika kamu membalas pesanku dengan singkat seperti "okeh, okeh john, lagi di PS cuy.." sungguh aku merasa tidak ada bedanya dengan temanmu..
kesimpulan..
aku masih seperti anak kecil.. Maaf.
Minggu, 01 Januari 2012
rasa lelah atau berharap balasnya ketulusan?
ketika aku sudah lelah untuk menyampaikan maksudku, aku memilih unuk DIAM. Bukan karena aku takut untuk tidak kamu dengar, tapi aku menahan keegoisanku agar hubungan ini baik-baik saja karena aku percaya bila kamu mencintaiku dengan TULUS, kamu tidak akan membiarkanku menangis memohon agar kamu lebih PEDULI perasaanku.
Sakuntala Dewi
Sakuntala Dewi
Langganan:
Postingan (Atom)