My Cappucino

My Cappucino
i love it

Sabtu, 30 Juni 2012

KALAH

hey, apa kalian punya sebuah mimpi atau impian? Lalu, apa impian kalian?
Gue mulai merancang impian setelah lulus SMP. Gue udah tau mau bermain di dunia apa dan karier yang bagaimana. Gue berjuang muali dari nol hingga bisa seperti 2 hari kemarin. 2 hari kemarin gue melepas impian gue yang udah gue susun rapi dan menguras banyak tenaga. Gue ga bisa kasih tau apa alasan gue bisa melepas impian yang udah gue bangun dengan susah payah dari SMA hingga mendapat banyak pelajaran.
Orang lain mungkin akan memandang remeh impian gue dan ternyata omongan mereka benar. Gue KALAH.  Ga ada satupun orang yang benar-benar mendukung dan menerima kesibukan gue yang disebabkan oleh mimpi gue ini. Sangat sakit rasanya apabila orang yang selalu ada disamping kita sama sekali tidak mendukung apapun yang gue lakukan buat impian gue. Sakitnya melebihi kalo kalian lagi patah hati. Sakitnya melebihi dari seorang anak kecil yang merengek meminta sesuatu kepada orang tuanya. Sakitnya melebihi rasa sakit menahan tumor otak yang sedang menari di"sini". Sakitnya melebihi kecelakaan yang mematahkan tulang hingga mengalirkan darah. Alasannya sangat klasik. Basi.Sangat teramat mematahlan semangat gue untuk mencapai apa yang impikan. Yang dia pikirkan hanya fisik gue, bukan BATIN gue.

"Gue yakin kok Tuhan itu sangat teramat ADIL. Dia akan merasakan apa yang gue rasakan sekarang, saat dia sedang berusaha untuk mewujudkan impiannya, maka disaat itu juga campur tangan Tuhan akan bermain."


To: Dvoice
Gue yakin kalian pasti bisa menampilkan yang terbaik untuk konser besok dan lomba FPS ITB nanti. Maaf, gue mengundurkan diri secara mendadak dan tidak memberikan alasan yang jelas. Jujur dari lubuk hati yang paling dalam, gue sakit banget ga bisa ikut dan menjadi bagian dari perjuangan kalian. Dari awal gue masuk kuliah, kita udh berjuang bareng2 buat membangun rumah kita ini menjadi lebih baik, tapi 2 hari kemarin gue mendadak mengundurkan diri. Kalian harus percaya, walaupun badan gue ga ikut bersama kalian, tapi doa dan jiwa gue selalu ada untuk menyemangati kalian. Jangan pikirkan bagaimana kalian harus menang, tapi pikirkan bagaimana kalian bisa menampilkan yang terbaik. Kalian membawa nama Institusi kita, jadi kalian harus bisa meninggalkan kesan yang baik. Menang atau kalah itu bukan tujuan kita. Tujuan kita hanyalah membangun "rumah" kita ini menjadi istana yang terpandang.

with love,

SD









Senin, 18 Juni 2012

bersyukur

Terimakasih Tuhan. Engkau telah mengirimkan dia untukku. Mengirimkan beribu-ribu lebih baik dari seseorang yang dulu hanya bisa membuat tahun 2010-2011 ku hanya ada cerita kelam. Kini dia telah memenangkan hatiku. jagalah impian kita berdua Tuhan. Aamiin.

Senin, 04 Juni 2012

Dear you.

"aku tak ingin merasa paling benar mencintaimu.. aku hanya ingin mencintaimu dengan benar dan cintamu benar untukku.."

aku akan berdiri dijalanku. Mengundurkan diri sebagai tiang dan jembatan tanpa sebab, untukmu.. Bila tiba waktunya, aku akan datang dan menangis di sudut bibirmu karena aku tak pernah bisa sempurna dan hanya maaf yang ku punya. Seharusnya sebagai kita, perpisahan takkan mengubah apapun, karena kau telah memenangi hatiku, begitu juga sebaliknya. Ternyata kata "seharusnya" tak berlaku lagi untuk kita. kini aku tahu, kau yang memilih bergeser dari garisku dan membungkam hilang kenangan itu. akhirnya, tak butuh lagi aku katakan "kembalilah!" karena aku telah kalah. Bahkan sebelum melambaikan kata perpisahan. Katakan tidak untuk KEMBALI!!. Maaf, aku tak berani berjanji. kamu masih disini, didalam nafasku.

Tuhan. Engkau pasti tau apa yang terjadi denganku. Apa benar Kau hanya memberiku waktu 10 tahun lagi? Tuhan taukan bahwa aku belum bisa membahagiakannya? Tuhan tau apa yang sedang terjadi pada hubungan ini. Mengapa Engkau menuliskan skenario yang seperti ini? Jujur, aku masih belum bisa memahami peran ini. Saat ini aku tau dia bosan. Saat ini aku tau dia jenuh. Saat ini aku tau dia tidak menyayangiku seperti dulu. Aku tau Tuhan. Lalu, bagaimana dengan perasaanku? 10 tahun bukan waktu yang lama. 10 tahun akan berlalu cepat. Aku sangat tau perkembangan "sesuatu" yang sedang aku alami. Bisakah Engkau memberi waktu yang lebih lama agar aku bisa mencintainya dengan benar? Jika tidak, bisakah Engkau berjanji padaku untuk tidak membuatnya sedih? Bisakah Engkau berjanji padaku bahwa Engkau akan selalu menjaganya? Dia adalah lelaki yang aku cintai sampai nanti. Aku merindukan suaranya. Aku merindukan nafasnya. Aku merindukan eratan jemarinya. Aku merindukan hangat peluknya. Aku merindukan belaian tangannya. Aku merindukan aliran darahnya. Aku merindukan suara denyut nadinya. Aku merindukan senyumnya. Semua tentangnya adalah nafasku. Semua tentangnya... itu adalah alasan mengapa sampai saat ini aku harus bisa bertahan dan melawan sakitnya "sesuatu" ini. Namun sekarang berbeda. Aku merasa bahwa aku bisa melepaskannya. Secara duniawi au bisa tapi secara batin aku tidak bisa. But i must!. Dia bukan untukku. Aku tidak bisa membuatnya merasa nyaman lagi. Dia harus bisa bahagia bersama dengan wanita lain. Aku sudah melarangnya untuk tidak melakukan ini dan itu. Tapi dimata dia akulah yang egois. Ya, itu benar. Sisa waktu 10 tahun membuatku menjadi sangat egois. 

aku katakan padamu kekasihku, "rinduku bukan sejenis parfum yang harumnya bisa menghilang dalam hitungan jam. Bantulah aku untuk tetap bisa mempunyai semangat hidup. Jika tidak bisa kamu penuhi, maka lebih baik bawalah rindu ini sehingga nanti aku bisa memejamkan mata dengan tenang".