My Cappucino

My Cappucino
i love it

Senin, 04 Juni 2012

Dear you.

"aku tak ingin merasa paling benar mencintaimu.. aku hanya ingin mencintaimu dengan benar dan cintamu benar untukku.."

aku akan berdiri dijalanku. Mengundurkan diri sebagai tiang dan jembatan tanpa sebab, untukmu.. Bila tiba waktunya, aku akan datang dan menangis di sudut bibirmu karena aku tak pernah bisa sempurna dan hanya maaf yang ku punya. Seharusnya sebagai kita, perpisahan takkan mengubah apapun, karena kau telah memenangi hatiku, begitu juga sebaliknya. Ternyata kata "seharusnya" tak berlaku lagi untuk kita. kini aku tahu, kau yang memilih bergeser dari garisku dan membungkam hilang kenangan itu. akhirnya, tak butuh lagi aku katakan "kembalilah!" karena aku telah kalah. Bahkan sebelum melambaikan kata perpisahan. Katakan tidak untuk KEMBALI!!. Maaf, aku tak berani berjanji. kamu masih disini, didalam nafasku.

Tuhan. Engkau pasti tau apa yang terjadi denganku. Apa benar Kau hanya memberiku waktu 10 tahun lagi? Tuhan taukan bahwa aku belum bisa membahagiakannya? Tuhan tau apa yang sedang terjadi pada hubungan ini. Mengapa Engkau menuliskan skenario yang seperti ini? Jujur, aku masih belum bisa memahami peran ini. Saat ini aku tau dia bosan. Saat ini aku tau dia jenuh. Saat ini aku tau dia tidak menyayangiku seperti dulu. Aku tau Tuhan. Lalu, bagaimana dengan perasaanku? 10 tahun bukan waktu yang lama. 10 tahun akan berlalu cepat. Aku sangat tau perkembangan "sesuatu" yang sedang aku alami. Bisakah Engkau memberi waktu yang lebih lama agar aku bisa mencintainya dengan benar? Jika tidak, bisakah Engkau berjanji padaku untuk tidak membuatnya sedih? Bisakah Engkau berjanji padaku bahwa Engkau akan selalu menjaganya? Dia adalah lelaki yang aku cintai sampai nanti. Aku merindukan suaranya. Aku merindukan nafasnya. Aku merindukan eratan jemarinya. Aku merindukan hangat peluknya. Aku merindukan belaian tangannya. Aku merindukan aliran darahnya. Aku merindukan suara denyut nadinya. Aku merindukan senyumnya. Semua tentangnya adalah nafasku. Semua tentangnya... itu adalah alasan mengapa sampai saat ini aku harus bisa bertahan dan melawan sakitnya "sesuatu" ini. Namun sekarang berbeda. Aku merasa bahwa aku bisa melepaskannya. Secara duniawi au bisa tapi secara batin aku tidak bisa. But i must!. Dia bukan untukku. Aku tidak bisa membuatnya merasa nyaman lagi. Dia harus bisa bahagia bersama dengan wanita lain. Aku sudah melarangnya untuk tidak melakukan ini dan itu. Tapi dimata dia akulah yang egois. Ya, itu benar. Sisa waktu 10 tahun membuatku menjadi sangat egois. 

aku katakan padamu kekasihku, "rinduku bukan sejenis parfum yang harumnya bisa menghilang dalam hitungan jam. Bantulah aku untuk tetap bisa mempunyai semangat hidup. Jika tidak bisa kamu penuhi, maka lebih baik bawalah rindu ini sehingga nanti aku bisa memejamkan mata dengan tenang". 















Jumat, 18 Mei 2012

wish u were here (avril lavigne)

I can be tough
I can be strong
But with you, it's not like that at all

There's a girl
who gives a shit
behind this wall
You've just walked through it

And I remember, all those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here



Damn, Damn, Damn,
What I'd do to have you
here, here, here
I wish you were here.
Damn, Damn, Damn
What I'd do to have you
near, near, near
I wish you were here.

I love the way you are
It's who I am, don't have to try hard
We always say, say like it is
And the truth is that I really miss

All those crazy things you said
You left them riding through my head
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here.
All those crazy things we did
Didn't think about it, just went with it
You're always there, you're everywhere
But right now I wish you were here
http://www.youtube.com/watch?v=hX5RYSe8I40&feature=related

Selasa, 15 Mei 2012

segaris curhatan dan seringkas doa

"ku mencintainya.. sungguh mencintainya.. rasa ini sungguh tak wajar, namun ku ingin tetap bersama dia untuk selamanya.."

sepotong lirik lagu milik The Virgin ini sangat menggambarkan perasaan gue saat ini. yang ingin gue lakukan adalah mengucapkan terimakasih kepada salah satu teman gue yang udah ngenalin gue ke dia dan yang kedua mengucapkan rasa syukur terhadap Tuhan karena dia telah mengirimkan seseorang yang lebih dari sebelumnya.

1. Rasa iri dengan teman-temannya.
    DIa memiliki seorang teman-teman yang lebih jauh mengenalnya dibandingkan dengan gue. Anehnya, disaat dia sedang kongkow sm teman2nya, gue ngerasa marah, iri, dan kesal. Dia tidak salah bergaul dengan siapapun dan gue juga tidak akan mau melarang dengan siapa dia bergaul, dimana dia bergaul, dan sampai jam berapa dia bergaul. TETAPI, rasa negatif itu selalu datang. terlebih kalau dia kongkow sama teman2nya yang "sati itu". gue ngerasa kalah sama mereka. kenapa? karena mereka telah berhasil menculik dia dari gue. kalo dipikir secara logika sih mereka jauh lebih mengenal dia drpd gue, karena mereka udh berteman lama. IT'S UNFAIR DEWI!!! oke, gue memang ga adil atau egois. itu SANGAT BENAR dan gue SADAR. Mungkin teman2nya yang "satu itu" akan sangat memandang gue dengan pikiran negatif (gue sangat yakin). saat ini gue dalam masa proses untuk menerima kenyataan bahwa DIA BUKAN SEPENUHNYA MILIK GUE.

2. Sifat konyol.
    Ada-ada aja emang gaya pacaran jaman sekarang. Gaya pacaran mereka atau cuma gue sm dia aja?. Entah gue atau dia yang akan bertahan dengan sifat buruk masing2 pasangan (gue harap sih dia lebih sabar buat gue hahahahha). Mau tau kenapa sampai saat ini gue sama dia sering berantem? karena sifat dia selalu konyol. Hal itu ngebuat gue jadi manja banget dan ga bisa lepas dr dia. STUPID! Dulu gue pernah berkomitmen bahwa gue ga akan mau lagi mencintai seseorang sedalam samudra. huh! (ntar diselingkuhin lagi?). But, why is my feeling  always be different when i met him? perasaan ini salah atau benar?

3. Saling mendukung dan mencintai.
    Gue sama dia selalu bersatu disaat keadaan memaksa untuk memberi sebuah duka ataupun suka. Disaat gue dan dia sedang tertawa terbahak-bahak, disaat itu juga kita bisa merasakan kebahagiaan satu sama lain dan menikmati perjalanan asmara kita berdua. Disaat gue dan dia sedang sedih, susah, kecewa, marah, disaat itu juga bahu dan punggung kita berdua menjadi andalan untuk menopang beban kita masing2. Dari situlah gue menyadari indahnya sebuah kesedihan jika gue bisa berbagi dan melihat bukti bahwa kita memang saling mencintai.

Gue selalu berdoa dan berharap agar dia tidak pernah putus asa dalam menghadapi masalah hidup.

"aku yakin bahwa suatu hari nanti, kita berdua bisa membangun sebuah istana dengan dihiasi dengan tangisan , senyuman, dan tertawa bahagia dari anak kecil. Orang tua kita hanya akan duduk manis menikmati semua hasil kerja keras kita yang kita rintih mulai dari nol hingga menjadi bermilyar. aku harap kamu tidak akan pernah menyerah dalam kondisi apapun. I love you.."

Selasa, 20 Maret 2012

Indah Cintaku

Ku tak melihat dari sisi sempurnamu.
Tak peduli kelemahanmu.
Yang ada aku Jatuh Cinta karena hatimu.
Cintaku tak pernah memandang siapa kamu.
Tak pernah menginginkan kamu lebih dari apa adanya dirimu selalu.
Cintaku terasa sempurna karena hatimu.
Selalu menerima kekuranganku.
Sungguh indah cintaku.

From the deepest of my heart to my beloved man Rollyano Bernando.


with love,
Sakuntala Dewi


OURS







Minggu, 19 Februari 2012

Mr. John (anggap saja namanya "john")

Hubungan ini sangat berbeda. Bukan! tapi menjadi berbeda setelah kita melewati suka dan duka bersama.. (itu hanya sebagian). Dia membawa rasa yang nyaman saat berbicara denganku. Dia membawa rasa aman saat memeluk dan menggenggam tanganku. Dia membawa harmoni yang berbeda saat menasehatiku. Dia membawa kesan yang berbeda saat menatap mataku. Kali ini aku percaya dan yakin bahwa aku sudah jatuh cinta. Dia memang bukan orang yang mempunyai materi yg lebih seperti yg aku mau tapi dia mempunyai banyak harta dihatinya. Dia memang bukan orang yg memliki bewok diwajahnya seperti yg aku impikan tapi dia mempunyai bibir yg bisa merubah pemikiranku dengan kata-katanya. Dia memang belom mempunyai penghasilan (kerja) tapi aku percaya suatu saat nanti kata "SUKSES" itu ada digenggaman tangan dan namanya. Aku tidak akan meninggalkannya disaat dia sedang berada dibawah. Dia membutuhkanku bagaimanapun kondisiku.

Aku sebagai wanitanya benar-benar ingin memilikinya. Aku sangat tahu bahwa keserakahan itu sangat tidak baik untuk menghiasi kehidupan, tapi jika aku serakah untuk memilikimu apakah itu tetap dilarang?

Yang berhubungan denganmu, aku tidak bisa mengendalikan keegoisanku. Itulah aku yang sekarang. Aku serakah untuk memilikimu dan menjadi egois agar kamu tetap ada disini.. Mungkin caraku ini salah, aku minta maaf.

IRI

aku iri.. kepada siapa? kepada mereka..

aku iri dengan orang tua dan adik-adikmu yang bisa melihat dan menyentuhmu kapanpun mereka mau...
aku iri dengan teman-temanmu yang bisa melihat tawa dan sedihmu yang lebih sering bersamamu.. 
aku iri dengan tempat makan langgananmu yang selalu menyediakan makanan untukmu..
aku iri dengan dompetmu yang selalu kamu bawa kemanapun kamu pergi..
aku iri dengan bajumu yang tidak pernah lepas dari tubuhmu..
aku iri dengan handphonemu yang selalu berhadapan dengan mata dan tanganmu..
aku iri dengan rumahmu yang selalu menjadi tempat berlindung untukmu..

initnya adalah sesingkat apapun waktu, sedetik, semenit, sejam, sebulan, setahun, sewindu, seabad, apapun itu namanya, aku tidak ingin mereka (waktu) menghentikan pertemuan kita.. 

aku selalu takut untuk bertemu, kenapa? karena setiap kita bertemu aku sangat tidak ingin ada perpisahan. karena setiap kita bertemu, perasaan IRI ini semakin bertambah. entah apapun keadaanmu itu, aku ingin ada disamping kanan, disamping kiri, dan didepanmu. Tapi jika kita tidak bertemu, rasanya aku hanya hidup dengan 1 mata, 1 telinga, 1 tangan, 1 kaki, dan setengah hati. Cerita hidupku rasanya sangat tidak lengkap jika tidak ada jiwa dan ragamu.. 


Selasa, 14 Februari 2012

pengakuan

sampai sekarang sama sekali tidak mengerti..
sampai kapan tidak mengerti?
haruskah aku berucap baru mengerti?
ketidakpekaanmu sungguh membuatku tidak mengerti..

sekarang aku bicara..
aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan cuy..
aku tidak suka kamu memanggilku dengan sebutan john..
aku tidak suka kamu membalas pesanku dengan singkat tanpa alasan..
aku tidak suka kamu menghilang begitu saja..

inilah pengakuanku..
aku selalu sedih bila kamu memanggilku dengan sebutan itu.. aku ini pasanganmu bukan temanmu..
aku selalu resah, gelisah, dan menunggu kabar darimu jika kabarmu menghilang 1 menit saja..
aku selalu ingin membanting handphone dan laptopku jika kamu membalas pesanku dengan singkat seperti "okeh, okeh john, lagi di PS cuy.." sungguh aku merasa tidak ada bedanya dengan temanmu..

kesimpulan..
aku masih seperti anak kecil.. Maaf.